BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi, harus ada barang dan jasa. Barang dan jasa sebagai
alat pemuas kebutuhan yang harus di adakan atau di buat (di produksi). Setelah
barang dan jasa ini di buat atau di adakan (diproduksi), maka barang dan jasa
ini harus di edarkan dan tersedia (di distribusikan) di dalam masyarakat selaku
pngguna atau penikmat barang dan jasa tersebut (konsumen).
Barang
adalah segala benda dalam bentuk fisik dan non fisik yang berguna untuk memnuhi
kebutuhan manusia. contoh barang antaralain makanan, sandang, benda-benda
elektronik, material-material yang banyak digunakan oleh manusia dan masih
banyak lagi. Semua contoh barang ini
dalam ilmu ekonomi sering dinamakan sebagai benda ekonomi,
Tempe
adalah salah satu benda ekonomi yang paling sering digunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhanya apaterlebih kepada ibu-ibu rumah tangga. Benda ekonomi ini
hamper dikonsumsi oleh sebahagian orang secara rutin dan hamper seiap hari.
Tempe merupakan benda ekonomis yang paling mudah di cari dan ditemukan oleh
manusia dan selain sebagai benda pemuas kebutuhan tempe juga memiliki kegunaan
dan manfaat tersendiri seperti mengandung karbohidrat dan vitamin. Itulah
sebabnya saya mengangkat judul mengenai tempe.
BAB II
PEMBAHASAN
PRODUKSI,
DISTRIBUSI DAN KONSUMSI TEMPE
2.1.
Produksi Barang (Tempe)
Untuk dapat menciptakan suatu barang
atau jasa kita selaku produsen harus memiliki modal serta tujuan yang harus di
capai. Modal adalah yang uama kita adakan. Jika kita suadah mendapat modal maka
yang harus kita fikirkan adalah barang atau jasa apa yang cocok untuk kita
produksi dan kita kembangkan nantinya. Mengngat persaingan dunia industriserta
bisnis yang semakn ketat di era modern ini. Apabila kita sudah melewati tahap
ini maka kita juga harus memikirkan kemana kita akan membawa niat serta
cita-cita kita ini. Kita harus memiliki visi dan misi untuk menjadi acuan serta
pedoman untuk kita selaku seorang produsen.
Tempe memang merupakan benda pemuas kebutuhan yang sering
kita konsumsi sehari-hari. Selain harganya yang terjangkau tempe juga mudah
kita dapat dan paling banyak kita jumpai di mana saja apaterlebh di lingkugan
pasar.
Meskipn
demikian tapi bukan artinya membuat atau memproduksi tempe tersebut bias
semudah yang kita bayangkan. Dalam pembuatan tepe harus melalui banyak proses
yang harus dilalui terlebih dahulu secara bertahap dan kemudian akan menjadi
tempe yang sering kita konsumsi sekarang ini.
Adapun proses produksi
atau cara-cara yang harus dilakukan untuk membuat tempe akan di uraikan dii
bawah ini.
A. Persiapan bahan yang di perlukan
Pertama-tama sediakan seluruh bahan yang diperlukan dalam
membuat tempe.
Bahan-bahan
yang diperlukan:
-)
Kacang kedelai 1kg(sesuai yg dibutuhkan).
-)
Ragi tempe 2gram(sesuai dengan jumlah tempe).
-) Tepung tapioka/tepung sagu
secukupnya.
-) Tungku atau alat untuk memesak
kedelai.
-) Pelastik atau daun pisang.
B.
Setelah
semua bahan telah semua bahan telah di sediakan maka kita akan masuk ke
langkah-langkah dalam membuat tempe.
1.
Cuci
terlebih dahulu kacang kedelai, lakukan hal tersebut sampai kedelai
benar-benar bersih dari kotoran. Kemudian rendamlah seala 24 jam
(sampai kedelai tersebut mengembang).
2.
Setelah
direndam,kacang kedelai akan mengembang.
3.
Setelah
kacang mengembang,kupaslah kacang kedelai dari kulit arinya.
4.
Setelah
kacang bersih,tuagkan kacang ke panci dan beri air secukupnya. Lalu,rebus
selama 30 menit.
5.
Setelah
direbus selama 30menit,buanglah air yang ada dalam panci tersebut. Proses ini
digunakan untuk mengeringkan kacang tersebut.
6.
Tuangkan
kacang ke wadah yang lainnya yang kering. Lalu tuangkan ragi dan tepung tapioka
kedalamnya. Aduk hingga merata.
7.
Setelah
merata,pindahkan kacang kedelai kedalam plastik.
8.
Tutup
plastik dengan rapat(dapat dilakukan dengan mengelas api lilin.
9.
Simpan
kacang kedelai ditempat yang hangat.
10.
Lalu
biarkan selama 2 hari.
11.
Setelah
2 hari,tempe sudah jadi dan siap untuk diolah atau di konsumsi.
Setelah tempe hasil produksi kita telah ada dan telah selesai
melalui tahap-tahap pembuatan maka tugas kita sekrang yaitu menyalurkan
tempe-tempe tersebut kepasar (konsumen). Bukan suatu hal yang gampang untuk
mendistribusikan barang hasil produksi kita. Akan tetapi membutuhkan cara serta
taktik-taktik tersendiri. Agar tempe hasil produksi kita tidak menjadi rusak
karena hanya tertimbun dan tidak terdistribusukan dengan baik.
2.2. Distribusi Barang Hasil
Produksi (Tempe)
Di samping memproduksi suatu barang,
kita juaga harus memperhatikan tahap-tahap setelah produksi. Sebagai produsen
kita harus memiliki suatu cara untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang akan
timbul setelah memproduksi suatu barang atau jasa.
Ada berbagai banyak cara yang biasa
seorang produsen lakukan untuk mendistribusikan barang hasil olahanya. Sama
halnya dengan tempe, tempe adalah barang hasil produksi yang tidak await (tidak
tahan lama). Setelah tahap produksi paling lama tempe hanya bias bertahan seama
2-3 hari jika tidad dimasukan kedalam temat pending. Sekalipun di tempat
pendinginan tempe hanya bias bertahan selama kurang lebih 8-10 hari saja. Sudah
seharusnya seorang produseen tempe harus memiliki tatik tersendiri untuk
menyalurkan tempe ini. Saya sebagai produsen akan melakukan bebrapa cara untuk
bias menyaurkan tempe hasil olahan saya.
Cara-cara
itupun seperti :
1.
Menghubungi
orang-orang seperti penjual sayur keliling dan sejenisnya. Kenapa ? selain
berjualan sayur juga mereka menjual bahan makanan sejenisnya seperti tahu, tempe
dan sebagainya. orang-orang seperti ini merupakan konsumen yang bias membeli
tempe kita dengan cara paket atau dalam jumlah yang banyak dalam sekali
pembelian. Bagi mereka membeli temped an akan di jual kembali itu akan dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Jika mareka membi dari pabrik lansung
maka mereka akan bias menjualnya kembali dengan harga sedikit bertambah.
2.
Mendistribusikan
tempe hasil produksi kita kepada orang-orang yang sering berjualan di
pasar-pasar. Sama halnya dengan para penjual sayur di atas orang-orang ini juga embeli tempe
secara paket (dalam jumlah yang banyak).
3.
Mancari
konsumen tetap. Artinya konsumen tetap yaitu orang-orang yang membeli tempe
setiap hari. Contohnya seperti di rumah-rumah makan. Mereka membutuhkan makanan
tempe sebagi pelengkap menu di rumah makan.
4.
Untuk
cara saya yang terakhir yaitu mendistribusikan tempe dengan turun tangan secara
lansung atau memuar mdal secara lansung. Caranya yaitu saya akan membeli
beberapa unit sepeda motor kemudian saya akan mempekerjakan bebrapa orang
sebagai penjual tempe saya dengan cara membawa tempe dengan keranjang di atas
sepeda motor sambil berkeliling. Hal ini bias mmbuat pelanggan tidak usah
susua-susah lagi berbelnja keperluan tempe di pasar.
Tahap produksi serta distribsipun
kini telah selesai. Tahap selanjutnya yaitu menarik perhatian konsumen agar
tempe kita bisa laris serta penjualanya lancer di dalam masyarakat. Seperti
halnya memproduksi untuk membujuk konsumenpun butuh cara serta prose serta
taktik tersendiri.
2.3.
Knsumsi Barang Hasil Produksi
(Tempe)
Apalah tujuan yang ada di benak
seorang produsen ketika dia ingin memproduksi suatu barang atau jasa. Pasti
yang ada di dalam fikiranya yaitu untuk bias merauf keuntungan dari barang
hasil produksinya tersebut. Itu merupakan tujuan utama bagi saya seorang
produsen. Jika saya menciptakan suatu barang atau jasa hanya untuk di biarkan
begitu saja maka kerugianlah yang akan
saya dapat.
Ketika saya memproduksi tempe maka
yang ada di benak saya yaitu bagai mana untuk membuat tempe hasil produksi saya
bias laku tejual dan saya bias mendapat keuntungan yang bias membuat modal saya
berputat terus sampai pada titik kepuasan ataukah titik kegagalan yang akan
saya dapat. Apaterlebih sekarang dunia persaingan industry barang maupun jasa
di pasaran sudah semakin ketar. Hal ini di akibatkan jaman yang semakinyang
semakin maju serta semakin berkembang. Prinsip dunia pasar jaman sekarang yaitu
siapa yang kuat maka dialah yang akan bertahan. Jadi kita selaku produsen harus
cerdik dalam hal menarik minat para konsumen dan masyarakat.
Berbicar tentang tempe, sekarang kita banyak temui
dimana saja pabrik-pabrik pembuatan tempe. Jadi sangat sulit untuk bersaing di
dunia pasaran jika anya mengandalkan modal serta jaringan saja. Kita selaku
produsen harus mempelajari pola hidup serta kebutuhan yang di butuhkan oleh
masyarakat. Jika kita tidak mengtahui apa yang seharusnya kita persembahkan
kepada konsumen maka jelas kita akan terpuruk di duni pasar yang sangat ketat
persainganya ini.
Seperti kita ketahui bersama
tentunya seorang konsumen tidak hanya asal-asalan dalam membli serta mmnuhi
kebutuhan mereka. Apalagi menyangkut masalah makanan. Tentunya dalam hal ini
seorang konsumen akan sangat berhati-hati dan etliti untuk membeli sebuah makanan.
Apalagi menyangkut tempe, seperti yang kita tahu tmppe merupakan makana yang
paling sering di konsumsi oeh masyarakat luas. Selai harganya yang murah tempe
juga banyak mengandung vitamin serta sehat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu
yang tidak terbatas. Para konsumen saat ini cnderung mengutamakan kualitas
tempe yang baik untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Jika tempe yang kita
produksi hanya tempe asal jadi saja maka jangan pernah berharap bahwa kita akan
mendapatkan keuntngan. Malah yang akan kita dapat adalah rugi dikarenakan tempe
hasil produksi kita yang asal-asalan tidak akan di minati oleh para konsuman,
Bagi saya kualitaslah yang di
utamakan jika kualitas tempe hasil olahan kita baik maka tidak konsumen tidak
akan sungkan untuk membeli apalagi jika didukung dengan tempat produksi yang
rapid an bersih. Bias kita lihat terkadang para pembeli banyak yang lansung
dating ke tempat pembuatan tempe secara lansung untuk membeli tempe. Nahh…..
disinilah mereka akan mengetahui serta meniai kualitas tempe yang kita produki.
Jika tempat produksi tempe kita kotor maka itu merupakan nili min bagi kita
karena minat mereka pasti akan berkurang di karenakan penilaian mereka terhadap
tempat produksi kita yang tidak terawat. Beitupun sebaliknya jika tempat produksi
tempe kita terjaga kebersihannya maka itu merupakan nilaii ples bagi kita.
Seorang produsen juga adalah
manusia, sma halnya dengan seorang konsumen. Terkadang yang trlintas di benak
saya selaku produsen adalah keuntungan yang tinggi. Mungkin bagi sebagian
produsen menaikan harga tempe hasil produkinya adalah jalan trbaik. Sya
menyadari hal ini. Bagi saya selaku produsen memang keuntungan yang utama, tapi
jika kita menaikan harga tempe yang tidak sesuai dengan standar harga pasaran
maka para konsumen tidak akan tertarik lagi untuk membeli tempe olahan kita.
Konsumen juga pasti merasa rugi jika harus membeli produk yang terlalu mahall
meskipun berkualitas.
Jadi bagi saya cara untuk menarik
minat para konsumen yaitu dengan cara mempelajari apa yang seharusnya
dibutuhkan oleh mereka dan apa yang seharusnya kita lakukan untuk menjawab
segala apa yang konsumen butuhkan. Semua itu hanya dengan cara mngutamakan
kualitas tempe hasil produksi kita, serta di dukung oleh tempat serta ala
produksi kita yang baik. Baik dalam arian bersih dan terawatt (tidk kotor) dan
yang paling utama adalah harga yang terjangkau.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah mempelajari produksi,
disteribusi dan konsumsi akhirnya saya dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu
:
1.
Jika
kita ingin menjadi seorang produsen suatu barang maka yang pertama yang harus
kita miliki adalah modal. Serta barang apa yang akan kita jadikan barang
produksi kita. Selain hal itu kita juga
haris memiliki arah sert tujuan yang hndak kita capai yaitu melalui visi dan
misi yang kita ciptakan guna keberlansungan usaha kita.
2.
Sebagai
seorang produsen kita juga harus memiliki cara untuk menyalurkan atau
mendistribusikan barang hasil produksi kita. Mengingt pola persaingan dunia
pasar sekarang ini yang sudah semakin ketat. Sudah seharusnya kita memiliki
langakah-langkah untuk menghadapinya. Karena tanpa cara yang cerdik maka barang
hasil olahan kita hanya akan bertumpuk di pabrik dan akhirnya akan rusak karena
tidak terdistribusikan dengan baik.
3.
Selain
tahap produksi dan distribusi, kita juga
harus memiliki taktik tersendiri agar barang hasil produksi kita bias laris di
dunia pasar. Semua itu akan tercapai jika barang hasil produksi kita di dukung
dengan kualitanya yang baik serta temapt hasil produkasi yang mendukung dan
tentunya harga yang terjangkau.
3.2.
Saran
Untuk basa menjadi seorang produsen
yang baik dan sukses maka marilah kita menilai diri kita dan barang produksi
kita sendiri terlebih dahulu seblum beranggapan kenapa konsumen tidak menyukai
prroduk buatan kita. Mungin ada kesalahan yang kita tidak ketahui dan justru
yang mengetahuinya adalah konsumen sendiri.
Demikianlah makalah yang dapat saya
berikan. Bila terdapat kekurangan dari segi penyusunan serta penulisan harap
dimaklumi karena penulis juga masih dalam tahap belajar. Saran serta kritik
dari para pembaca skaliann sangat penulis perlukan guna dalam penyusunan
makalah-makalah senjutnya agar lebih baik lagi.
“semoga
makalah ini berguna bagi para pembaca umumnya dan sekaligus berguna bagi
penulis sendiri khusunya”
DAFTAR PUSTAKA
Mamonto Putra Jaya : Gorontalo.
Tugas
Makalah Ekonomi : Produksi, Distribusi, dan Konsumsi.
Judul : Barang (Tempe).
Terbit :26 mey 2013