Rabu, 29 Oktober 2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
           
Pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, harus ada barang dan jasa. Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan yang harus di adakan atau di buat (di produksi). Setelah barang dan jasa ini di buat atau di adakan (diproduksi), maka barang dan jasa ini harus di edarkan dan tersedia (di distribusikan) di dalam masyarakat selaku pngguna atau penikmat barang dan jasa tersebut (konsumen).
            Barang adalah segala benda dalam bentuk fisik dan non fisik yang berguna untuk memnuhi kebutuhan manusia. contoh barang antaralain makanan, sandang, benda-benda elektronik, material-material yang banyak digunakan oleh manusia dan masih banyak lagi.  Semua contoh barang ini dalam ilmu ekonomi sering dinamakan sebagai benda ekonomi,
            Tempe adalah salah satu benda ekonomi yang paling sering digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhanya apaterlebih kepada ibu-ibu rumah tangga. Benda ekonomi ini hamper dikonsumsi oleh sebahagian orang secara rutin dan hamper seiap hari. Tempe merupakan benda ekonomis yang paling mudah di cari dan ditemukan oleh manusia dan selain sebagai benda pemuas kebutuhan tempe juga memiliki kegunaan dan manfaat tersendiri seperti mengandung karbohidrat dan vitamin. Itulah sebabnya saya mengangkat judul mengenai tempe.




BAB II
PEMBAHASAN
PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI TEMPE

2.1. Produksi Barang (Tempe)
            Untuk dapat menciptakan suatu barang atau jasa kita selaku produsen harus memiliki modal serta tujuan yang harus di capai. Modal adalah yang uama kita adakan. Jika kita suadah mendapat modal maka yang harus kita fikirkan adalah barang atau jasa apa yang cocok untuk kita produksi dan kita kembangkan nantinya. Mengngat persaingan dunia industriserta bisnis yang semakn ketat di era modern ini. Apabila kita sudah melewati tahap ini maka kita juga harus memikirkan kemana kita akan membawa niat serta cita-cita kita ini. Kita harus memiliki visi dan misi untuk menjadi acuan serta pedoman untuk kita selaku seorang produsen.
 
Tempe memang merupakan benda pemuas kebutuhan yang sering kita konsumsi sehari-hari. Selain harganya yang terjangkau tempe juga mudah kita dapat dan paling banyak kita jumpai di mana saja apaterlebh di lingkugan pasar.
            Meskipn demikian tapi bukan artinya membuat atau memproduksi tempe tersebut bias semudah yang kita bayangkan. Dalam pembuatan tepe harus melalui banyak proses yang harus dilalui terlebih dahulu secara bertahap dan kemudian akan menjadi tempe yang sering kita konsumsi sekarang ini.
Adapun proses produksi atau cara-cara yang harus dilakukan untuk membuat tempe akan di uraikan dii bawah ini.
A.    Persiapan bahan yang di perlukan
Pertama-tama sediakan seluruh bahan yang diperlukan dalam membuat tempe.
Bahan-bahan yang diperlukan:
-) Kacang kedelai 1kg(sesuai yg dibutuhkan).
-) Ragi tempe 2gram(sesuai dengan jumlah tempe).
-) Tepung tapioka/tepung sagu secukupnya.
-) Tungku atau alat untuk memesak kedelai.
-) Pelastik atau daun pisang.

B.   Setelah semua bahan telah semua bahan telah di sediakan maka kita akan masuk ke langkah-langkah dalam membuat tempe.

1.       Cuci terlebih dahulu kacang kedelai, lakukan hal tersebut sampai kedelai benar-benar   bersih dari  kotoran. Kemudian rendamlah seala 24 jam (sampai kedelai tersebut mengembang).
2.       Setelah direndam,kacang kedelai akan mengembang.
3.       Setelah kacang mengembang,kupaslah kacang kedelai dari kulit arinya.


4.       Setelah kacang bersih,tuagkan kacang ke panci dan beri air secukupnya. Lalu,rebus selama 30 menit.

5.       Setelah direbus selama 30menit,buanglah air yang ada dalam panci tersebut. Proses ini digunakan untuk mengeringkan kacang tersebut.
6.       Tuangkan kacang ke wadah yang lainnya yang kering. Lalu tuangkan ragi dan tepung tapioka kedalamnya. Aduk hingga merata.

7.       Setelah merata,pindahkan kacang kedelai kedalam plastik.


8.       Tutup plastik dengan rapat(dapat dilakukan dengan mengelas api lilin.
9.       Simpan kacang kedelai ditempat yang hangat.
10.   Lalu biarkan selama 2 hari.
11.   Setelah 2 hari,tempe sudah jadi dan siap untuk diolah atau di konsumsi.
Setelah tempe hasil produksi kita telah ada dan telah selesai melalui tahap-tahap pembuatan maka tugas kita sekrang yaitu menyalurkan tempe-tempe tersebut kepasar (konsumen). Bukan suatu hal yang gampang untuk mendistribusikan barang hasil produksi kita. Akan tetapi membutuhkan cara serta taktik-taktik tersendiri. Agar tempe hasil produksi kita tidak menjadi rusak karena hanya tertimbun dan tidak terdistribusukan dengan baik.

2.2. Distribusi Barang Hasil Produksi (Tempe)
          Di samping memproduksi suatu barang, kita juaga harus memperhatikan tahap-tahap setelah produksi. Sebagai produsen kita harus memiliki suatu cara untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang akan timbul setelah memproduksi suatu barang atau jasa.
          Ada berbagai banyak cara yang biasa seorang produsen lakukan untuk mendistribusikan barang hasil olahanya. Sama halnya dengan tempe, tempe adalah barang hasil produksi yang tidak await (tidak tahan lama). Setelah tahap produksi paling lama tempe hanya bias bertahan seama 2-3 hari jika tidad dimasukan kedalam temat pending. Sekalipun di tempat pendinginan tempe hanya bias bertahan selama kurang lebih 8-10 hari saja. Sudah seharusnya seorang produseen tempe harus memiliki tatik tersendiri untuk menyalurkan tempe ini. Saya sebagai produsen akan melakukan bebrapa cara untuk bias menyaurkan tempe hasil olahan saya.
Cara-cara itupun seperti :
1.     Menghubungi orang-orang seperti penjual sayur keliling dan sejenisnya. Kenapa ? selain berjualan sayur juga mereka menjual bahan makanan sejenisnya seperti tahu, tempe dan sebagainya. orang-orang seperti ini merupakan konsumen yang bias membeli tempe kita dengan cara paket atau dalam jumlah yang banyak dalam sekali pembelian. Bagi mereka membeli temped an akan di jual kembali itu akan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Jika mareka membi dari pabrik lansung maka mereka akan bias menjualnya kembali dengan harga sedikit bertambah.
2.     Mendistribusikan tempe hasil produksi kita kepada orang-orang yang sering berjualan di pasar-pasar. Sama halnya dengan para penjual sayur  di atas orang-orang ini juga embeli tempe secara paket (dalam jumlah yang banyak).
3.     Mancari konsumen tetap. Artinya konsumen tetap yaitu orang-orang yang membeli tempe setiap hari. Contohnya seperti di rumah-rumah makan. Mereka membutuhkan makanan tempe sebagi pelengkap menu di rumah makan.
4.     Untuk cara saya yang terakhir yaitu mendistribusikan tempe dengan turun tangan secara lansung atau memuar mdal secara lansung. Caranya yaitu saya akan membeli beberapa unit sepeda motor kemudian saya akan mempekerjakan bebrapa orang sebagai penjual tempe saya dengan cara membawa tempe dengan keranjang di atas sepeda motor sambil berkeliling. Hal ini bias mmbuat pelanggan tidak usah susua-susah lagi berbelnja keperluan tempe di pasar.
Tahap produksi serta distribsipun kini telah selesai. Tahap selanjutnya yaitu menarik perhatian konsumen agar tempe kita bisa laris serta penjualanya lancer di dalam masyarakat. Seperti halnya memproduksi untuk membujuk konsumenpun butuh cara serta prose serta taktik tersendiri.
2.3.                     Knsumsi Barang Hasil Produksi (Tempe)
Apalah tujuan yang ada di benak seorang produsen ketika dia ingin memproduksi suatu barang atau jasa. Pasti yang ada di dalam fikiranya yaitu untuk bias merauf keuntungan dari barang hasil produksinya tersebut. Itu merupakan tujuan utama bagi saya seorang produsen. Jika saya menciptakan suatu barang atau jasa hanya untuk di biarkan begitu saja maka kerugianlah  yang akan saya dapat.
Ketika saya memproduksi tempe maka yang ada di benak saya yaitu bagai mana untuk membuat tempe hasil produksi saya bias laku tejual dan saya bias mendapat keuntungan yang bias membuat modal saya berputat terus sampai pada titik kepuasan ataukah titik kegagalan yang akan saya dapat. Apaterlebih sekarang dunia persaingan industry barang maupun jasa di pasaran sudah semakin ketar. Hal ini di akibatkan jaman yang semakinyang semakin maju serta semakin berkembang. Prinsip dunia pasar jaman sekarang yaitu siapa yang kuat maka dialah yang akan bertahan. Jadi kita selaku produsen harus cerdik dalam hal menarik minat para konsumen dan masyarakat.
Berbicar  tentang tempe, sekarang kita banyak temui dimana saja pabrik-pabrik pembuatan tempe. Jadi sangat sulit untuk bersaing di dunia pasaran jika anya mengandalkan modal serta jaringan saja. Kita selaku produsen harus mempelajari pola hidup serta kebutuhan yang di butuhkan oleh masyarakat. Jika kita tidak mengtahui apa yang seharusnya kita persembahkan kepada konsumen maka jelas kita akan terpuruk di duni pasar yang sangat ketat persainganya ini.
Seperti kita ketahui bersama tentunya seorang konsumen tidak hanya asal-asalan dalam membli serta mmnuhi kebutuhan mereka. Apalagi menyangkut masalah makanan. Tentunya dalam hal ini seorang konsumen akan sangat berhati-hati dan etliti untuk membeli sebuah makanan. Apalagi menyangkut tempe, seperti yang kita tahu tmppe merupakan makana yang paling sering di konsumsi oeh masyarakat luas. Selai harganya yang murah tempe juga banyak mengandung vitamin serta sehat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Para konsumen saat ini cnderung mengutamakan kualitas tempe yang baik untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Jika tempe yang kita produksi hanya tempe asal jadi saja maka jangan pernah berharap bahwa kita akan mendapatkan keuntngan. Malah yang akan kita dapat adalah rugi dikarenakan tempe hasil produksi kita yang asal-asalan tidak akan di minati oleh para konsuman,
Bagi saya kualitaslah yang di utamakan jika kualitas tempe hasil olahan kita baik maka tidak konsumen tidak akan sungkan untuk membeli apalagi jika didukung dengan tempat produksi yang rapid an bersih. Bias kita lihat terkadang para pembeli banyak yang lansung dating ke tempat pembuatan tempe secara lansung untuk membeli tempe. Nahh….. disinilah mereka akan mengetahui serta meniai kualitas tempe yang kita produki. Jika tempat produksi tempe kita kotor maka itu merupakan nili min bagi kita karena minat mereka pasti akan berkurang di karenakan penilaian mereka terhadap tempat produksi kita yang tidak terawat. Beitupun sebaliknya jika tempat produksi tempe kita terjaga kebersihannya maka itu merupakan nilaii ples bagi kita.
Seorang produsen juga adalah manusia, sma halnya dengan seorang konsumen. Terkadang yang trlintas di benak saya selaku produsen adalah keuntungan yang tinggi. Mungkin bagi sebagian produsen menaikan harga tempe hasil produkinya adalah jalan trbaik. Sya menyadari hal ini. Bagi saya selaku produsen memang keuntungan yang utama, tapi jika kita menaikan harga tempe yang tidak sesuai dengan standar harga pasaran maka para konsumen tidak akan tertarik lagi untuk membeli tempe olahan kita. Konsumen juga pasti merasa rugi jika harus membeli produk yang terlalu mahall meskipun berkualitas.
Jadi bagi saya cara untuk menarik minat para konsumen yaitu dengan cara mempelajari apa yang seharusnya dibutuhkan oleh mereka dan apa yang seharusnya kita lakukan untuk menjawab segala apa yang konsumen butuhkan. Semua itu hanya dengan cara mngutamakan kualitas tempe hasil produksi kita, serta di dukung oleh tempat serta ala produksi kita yang baik. Baik dalam arian bersih dan terawatt (tidk kotor) dan yang paling utama adalah harga yang terjangkau.


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
     Setelah mempelajari produksi, disteribusi dan konsumsi akhirnya saya dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu :
1.     Jika kita ingin menjadi seorang produsen suatu barang maka yang pertama yang harus kita miliki adalah modal. Serta barang apa yang akan kita jadikan barang produksi  kita. Selain hal itu kita juga haris memiliki arah sert tujuan yang hndak kita capai yaitu melalui visi dan misi yang kita ciptakan guna keberlansungan usaha kita.
2.     Sebagai seorang produsen kita juga harus memiliki cara untuk menyalurkan atau mendistribusikan barang hasil produksi kita. Mengingt pola persaingan dunia pasar sekarang ini yang sudah semakin ketat. Sudah seharusnya kita memiliki langakah-langkah untuk menghadapinya. Karena tanpa cara yang cerdik maka barang hasil olahan kita hanya akan bertumpuk di pabrik dan akhirnya akan rusak karena tidak terdistribusikan dengan baik.
3.      Selain tahap produksi dan  distribusi, kita juga harus memiliki taktik tersendiri agar barang hasil produksi kita bias laris di dunia pasar. Semua itu akan tercapai jika barang hasil produksi kita di dukung dengan kualitanya yang baik serta temapt hasil produkasi yang mendukung dan tentunya harga yang terjangkau.

   3.2.                      Saran
Untuk basa menjadi seorang produsen yang baik dan sukses maka marilah kita menilai diri kita dan barang produksi kita sendiri terlebih dahulu seblum beranggapan kenapa konsumen tidak menyukai prroduk buatan kita. Mungin ada kesalahan yang kita tidak ketahui dan justru yang mengetahuinya adalah konsumen sendiri.
Demikianlah makalah yang dapat saya berikan. Bila terdapat kekurangan dari segi penyusunan serta penulisan harap dimaklumi karena penulis juga masih dalam tahap belajar. Saran serta kritik dari para pembaca skaliann sangat penulis perlukan guna dalam penyusunan makalah-makalah senjutnya agar lebih baik lagi.
semoga makalah ini berguna bagi para pembaca umumnya dan sekaligus berguna bagi penulis sendiri khusunya”

DAFTAR PUSTAKA

Mamonto Putra Jaya : Gorontalo.
Tugas Makalah Ekonomi : Produksi, Distribusi, dan Konsumsi.
Judul :  Barang (Tempe).
Terbit :26 mey 2013